Syair Sang Bulan

Benderang di langit malam,
hanya ini yang ku bisa, memikul beban beratmu sang Surya,
sekalipun bantu ku tak banyak bermakna,
paling tidak, hingga kelak Tuhan pertemukan kita..."

"Like the Moon who embrassed that Sun,"

Kamis, 09 Juni 2011

Series cengeng, "Menangisi ia yang telah tertidur lelap"

B0dohnya si bulan ini. . .

Karena damainya hati tak jua ia temukan, dan suara ingin sekali ia dengarkan, hingga tiap kata bagai tirani, aku . .

Aku dan rasa tak menentu ini,

maaf, jika setiap detikku menjadi bebanmu..
Biarlah ku bergelanyut di pundakmu, biar beratku kau topang, biar ku bebankan segala ruah riak hidup, dan lara yg tak menentu.. Kali ini bukan dari kutipan kata2 orang, atau terinspirasi pada teman, tapi, aku sendiri..

Cengeng,
belum, air mata ini belum menetes, tapi mata air di hati ini tengah tumpah..

Aku takut,
takut sesuatu yg buruk terjadi karena hal sepele.. Bukankah kemarin kita bisa melewati yg lebih berat, kenapa yg seringan ini justru berat bagiku?

Engkau mungkin tengah terlelap, dengan mimpimu pasti. Dan aku khawatir, aku takut saat terbangun nanti kau sudah tak mengingatku lagi..

Karena semua dapat berubah semudahnya, dan aku takut..

Aku tak berlogika jika begini, bodoh ya..
Tapi apalah,
beginilah aku,
seperti inilah aku..

Dan kau punya penentu..


_first_
juLy.1st.'10


Aku merindumu wahai pelangi putih yg sembunyi di balik bantal tidurmu, sibakkan beludrumu, biar ku raih sayapmu, biar tak ku merenung di keheningan hati, biar tak sesat aku, biar tak hilang aku. .

Ku basuh peluhmu tiap lelah kau hentakkan, ku basuh dengan soca hati nan beningnya wudhu, aku, menatapmu terlelap, menatapmu bermimpi, menatapmu dengan buih meleleh di muara pengelihatanku, aku . .

Hanya tabir d0sa, ia mengikatku, hingga tak sampai tanganku menjangkaumu, tak sampai menjangkaumu, tak sampai menjangkaumu. .

Sayapmu terlalu putih untuk tersentuh jemari bernoda jingga ini,

hanya bisa, memejamkan mata, seolah memandangimu damai di impian, memandangimu haru aku, memandangimu damai aku, memandangi bayangmu dalam khayalku.



_kaNaya_
22.04
27.09.10

Tengoklah sejenak

aku adalah perempuan di peraduan senjamu,
yang menghilang oleh asa,
dan kau cari pun tak temukan

: puing kanaya